Saturday 6 June 2020

ALASAN HOTEL TIDAK MENYEDIAKAN DISPENSER UNTUK TAMU

Mengapa ya hotel kok tidak menyediakan dispenser isi ulang? Selama saya inspeksi hotel satu-satu, sangat jarang sekali lihat dispenser. Seingat saya mercure sanur yang menyediakan dispenser + galon di dalam kamar, tapi hanya khusus kategori eksekutif, yang pasti budgetnya sudah dihitung sama staff hotel biar tidak merugi.

PhotoDokumenpribadi

Loh kalau dikasih dispenser bukannya malah hemat ya? Iya hemat buat tamunya, bukan hotelnya hehe. Memang sih, kalau air mineral botolan, hotel harus sediakan 4 botol/hari (2 di meja + 2 di toilet). Tapi kan revenue hotel tidak hanya dari jualan kamar. Ada mini bar/ kulkas yang isinya bir, minuman bersoda, dll yang mark up harganya pun berkali lipat kalau kita bandingkan dengan minimarket. Ada lagi restaurant hotel, beach club, atau club-club lain punya hotel yang mendulang untung juga.

Kali aja awalnya tamunya ke resto cuma karena tenggorokan kering dan seret, di kamar sudah habis kuota airnya. Eh dia lihat menu lain di resto, akhirnya beli. Resto hotel itu ada pajak + servicenya. Jadi, ya itung-itung nambah pendapatan negara dan kantong anak hotelier.

Selain itu, meskipun daya listrik dispenser sebelas dua belas dengan ketel listrik tapi dia dicolok terus dan ukurannya pun besar, menuh-menuhin kamar aja hehe. Dispenser di mercure itu pun dispenser mini klasik dan galonnya pun galon mini cleo yang kita tahu sendiri kualitas rasanya.

Kamar hotel kategori paling bawah (superior), biasanya 36 sqm, tapi banyak hotel yang kamarnya kecil-kecil, cuma 22–30 sqm doang. Pun meskipun kamarnya ukuran standar rata-rata, interior kamar juga beda-beda ukurannya dan dispenser yang besar akan mengurangi space. Beda dengan ketel listrik yang mini bisa ditaruh di atas meja.

Perawatan dispenser juga membersihkannya agak repot lihat dalemnya. Lalu, tamu kan ada yang short stay dan long stay. Hal tersebut juga berpengaruh dengan perhitungan budget. Kuota air per tamu berapa galon per length stay? Kalau masih sisa isi ulangnya bagaimana? Masa tamu selanjutnya dikasih sisaan padahal dia bayar harga yang sama? Dan lain-lain.

Kalau mengenai dispenser air minum di publik area hotel, kembali lagi ke alasan pertama biar restonya laku hehe. Bussines is bussines.

Begitu ya, hanya berdasarkan apa yang saya alami dan pikirkan. Jika ada hal yang kurang tepat, mohon maaf lahir batin dan boleh dikoreksi.Tidak menutup kemungkinan ada hotel lain yang memang menyediakan dispenser atau dikemudian hari hotel-hotel lain akan melakukan hal yang sama.

Lupa ilustrasi yang di bawah ini puri santrian atau griya santrian.

No comments:

Post a Comment