Sunday 16 February 2020

AFFORDABLE HOTEL IN BALI FOR HONEYMOON

 I start to write in english again after a long time. Hello my dear honeymooners, first of all, congratulation on your happy day with your lover. As per the title, i am here to share you some hotels, with affordable tarif per night, but really worth it to spend the day and night for honeymoon couple. Ofcourse, it's depends on my subjective view. Since bali is the barometer of tourism in Indonesia, there are a lot of choiches. And here are my list, that you can use as reference, option or consideration. To be honest, swear, swear, i write this with my own intention to share knowlwdge, and i am not paid by hotels yaa lol :)). 

1. Alami Boutique Villas & Resort
Located in the midle off rice field of Tabanan. Alami villa has 2 Bedroom Villa, 3Bredroom, 4 bedrooms and 6 Bedroom. Wait, is it likely villa for group or honeymoon? Don;t worry, you can still have 1 BR Pool private villa. The staff will give you 2 BR villa with one room locked. Ofcourse you only pay for one room. It's possible that way, since a lot of my clients do that and enjoy a lot their honeymoon stay in this villa. During your stay here, you can trek to mount batukaru or go to Tabanan beaches close to the hotel. Come back to hotel to have couple spa and romantic dinner in the night could also be good experience to do.
143297870.jpg (1024×716)
95639042.jpg (1024×683)
The tarif to stay at Alami Villa is start from USD 197 nett/room/night. Not only get a bedroom, but you also have a spaciousvilla 130 sqm, with dining area, private pool vith amzing view of ricefield and ocean from far, spacious outdoor bathroom, and other facility that make the tarif is worth it enough to stay there. 
For detail, you can check the price on booking.com click here

2. Sanak Retreat Bali

219388394.jpg (1024×575)

Located in Munduk area, in the midle part of Bali, this hotel is worth it enough to stay. If you don;t know where is munduk, i will recall your memory or give you a clue if you never been here, in munduk it's close to Jatiluwih rice terrace, tamblingan and buyan lake, ulundanu temple. You get the image where is it, right? Oh or just stay there and visit it later.
219388366.jpg (614×768)

Again this propoerty is located in the midle of paddy field. Such a rural comunity. During your stay here, you and your beloved one can experiencing mountain bikes, trekking and picnic at waterfall, Melukat waterblessing and yoga retreat, ofcourse they also provide candle light dinner and couple massage spa.
How much is it the tarif? start from 179 USD nett/room/night for 1 BR Bungalow. click here

3. Menjangan Dynasty Resort
116080734.jpg (1024×720)
This property is located at Pemuteran. Far far away in the north side of Bali, close to Java Island. But trust e, there is a treasure hidden around there. Yesss, Menjangan island which is very close to this resort. For me, snorkeling at menjangan is the best one so far compared to another spot in Bali. So stay here, play canoe, just jump in front of the resort. Or yes, dont forget to snorkeling to inhabitant island menjangan, seriously beatiful.
Other thing to do, yoga in front of the beach with the sound of wave and beach wind, could be something relaxing. Pemuteran is calm and quite place since it's far and not a lot of tourist come here. But it's a heaven for they who search tranquility.
82504873.jpg (1024×768)
Don't worry, even if you sleep in the tent, still it's lux and beach view gaes lolll 
The tari is start from 158 USD nett/room/night. click here

4. Pramana Watu Kurung
161524842.jpg (1024×576)

Let's go a litle bit down gaes, never skip Ubud. Ubud is magical place, where it could make you fall in love with it places. It was popular by the film of eat, pray, love. Ubud is the center of art in Bali.
You stay here, you can do a lot, from visiting palace, art market, tegalalang rice terace, or famous temples around. Or more adventorous like raftimg at Ayung river or go to waterfals around.
So the hotel recomended is property from Pramana group, callled Pramana Watu Kurung.
215734164.jpg (1024×683)

This hotel is in the beautiful spot, where you can see ricefield, river and jungle. At night, you can have romantic dinner here. Face to the jungle, with flower and candle light.
For the lowest categorie of room, called suite room, the tarif is start from 238 USD nett/room/night . click here
149950914.jpg (1024×683)

Okay guyss it's already late night here, actually i still have other hotel in Sidemen, Amed, Kintamani, Jimbaran and uluwatu area. But i will update it later. Good night.

BACKPACKER LABUAN BAJO: Live on Board Komodo Cuma 600-ribuan



16 Desember 2019, Senin: Labuan bajo-Free day

Hari pertama kita santai-santai aja melepas lelah setelah dua hari di kapal PELNI. Bangun, mandi dan menyusuri jalan Soekarno-Hatta yang merupakan jalan utama. Sambil mampir ke travel-travel buat tanya harga trip ke pulau-pulau komodo dan sekitarnya. Singkatnya setelah perbandingan harga, kita dapat harga tawar terendah yakni 675.000 IDR dengan trip 2day/1 night live on board di kapal dek terbuka (open deck). Tadinya mau yang ada kabinnya (850.000 IDR) tapi ga jalan kapalnya esok. Jadi ya sudah wehee.
Dengan harga 675.000 IDR  dapat apa saja sih:
- Live on board 2 hari/1 malam
-Snack on board : donat, pisang goreng keju
-Drink: teh,kopi,air galon, air botol aqua selama trekking
-Satu set snorkeling gear
-Matras, bantal, selimut, seprai
- Makan  4 kali di kapal
- Buah-buahan pendamping setiap makan and snack: Semangka dan pisang ambon

Exclude: Entrance fee (kita bayar 150.000/pax for total 2 days waktu itu, ditombokin guidenya, jadi kita ganti ke dia waktu diakhir trip)

Kapal kita yang ada benderanya

17 Des: Kita hari pertama LOB yuhuu
·         Spot pertama trekking pulau rinca ( Ada 3 jenis trekking di pulau rinca yaitu short trekking,Medium Trekking dan long trekking )
·         Makan siang di atas kapal
·         Lalu ke pink beach buat snorkeling
·         Lalu visit Pulau Komodo, trekking lagi sampai sunset balik ke kapal

rinca yang panas dan kerontang

Aku udah lengket air laut, karena habis dari pink beach ke pulau komodo ga begitu jauh jaraknya, jadi gak ganti baju deh lol. Pulau pink yahh ga terlalu pink, tapi kalau kita ambil pasirnya ada pink-pinknya gitu wehee.. Not bad lah underwaternya.

Sampai pulau komodo kita trekking lagi. Tapi kok lebih sedikit yah komodo yang kita lihat wehee. Ada di sekitar kafe aja, sama agak ke tengah hutan dikit.

Balik kapal, langsung aja nikmatin sunset bentar sambil antri mandi dengan struggle mengingat airnya shower kecil keluarnya iprit-iprit.
Udah bersih naik ke dek atas ngobrol sambil nikmatin bintang betebaran di lautan uhuy syahdu bet, kita udah ga pada peduli jam berapa atau searang hari apa wkwkkw.

Panggilan makan malam datang. Makan, lalu balik ke atas, duduk-duduk di tempat yang ada kursi malasnya, sambil ngobrol lage. Oh ya peserta bule semua kecuali kita berdua. Mereka dari: Prancis, German, Amerika latin: Brazil dan satunya lupa, Eropa tengah, dan cina Malaysia.
Aku sudah lelah lalu tidur, kapal berhenti dan buang jangkar di dekat pulau komodo. Ku pikir malam ini bakalan dingin ternyata tidak.


Pagi dini hari terbangun, nglongok ke langit wizzzz indah bet bertabur bintang pokoknya. Mantap-mantap, sekali lagi tidur di lautan.
Trus tidur lagi, rasanya baru bentar di bangunin guide sudah subuh ternyata.

18 Desember 2019 :
Dengan mata kriyip-kriiyip, keluar ke dek depan, uihh sunrise bookkkk. Guide suruh cepet-cepet siap-siap turun ke sekoci buat ke pulau padar dan trekking. Aku langsung ngacir gosok gigi,ganti baju. Yang lain udah sampe pulau, aku terakhir wheee.

Wah pulau padar udah pake tangga kayu gaes, jadi ya udah emang disiapkan untuk wisatawan banget aksesnya. Naik ngos-ngosan sampe tengah, photo-photo. Naik lagi tuh kita bertiga, aku, sony, Mohamed sampe atas, lah kok spotnya b aja ga terlalu kelihatan. Jadi emang lebih bagus dari spot tengah/medium yang ga tinggi-tinggi amet, biar pantai di belakangnya bisa kelihatan.
Positifnya kalau kita naik pagi-pagi ga terlalu panas dan terbakar matahari gaes.

Oh ya kenapa pake sekoci karena ya itu surut pantainya, dan emang rata-rata kapal-kapal besar yang buat LOB nyeret sekoci di belakangnya buat bantu kita menepi, karena kapal ga bisa menepi takut nyangkut
  • Spot trekking pulau padar
  • sarapan pagi
  • snorkeling di Manta point untuk melihat ikan Pari ( manta Rays )
  • Makan siang di atas kapal
  • Spot terakhir adalah snorkeling diKanawa
  • Kembali menuju Labuan bajo


Yap secara singkat hari kedua begitu gaes. Ngomog-ngomong, spot manta point itu ditengah laut. Jadi, guide dan awak kapal cari manta dulu pake sekoci, lalu kasih aba-aba dimana dia berada, kapal mendekat, kita nyeburrr ke laut. Mantap gaesss, pertama dalam hidupku, aku yang tak bisa berenang ini lihat manta dibawahku dengan kedua mata ini. Pari manta meliuk-liuk, memutar badang, dari punggungnya yang hitam, kelihatan perutnya yang putih. Siapp, bagus banget and heart taking bet. Lalu panic dong aing, bule-bule berenang ke spot lain sesuai arahan guide. Aing ketinggalan karena ga jago renang di lautan lepas, ketarik arus yang kenceng mulu, capek. Mana arunya tuh kek pusaran-pusaran gitu, aku takut. Akhirnya di evakuasi pake sekoci akuhhh wkwkwkkw. Terus diturunkan di bagian lain yang ada manta dan teman-teman sudah berkumpul disana.

Terus lihat manta satu lagi. Lalu mataku kemasukan air laut, pedes, aku balik naik ke kapal.
Pada cerita, eh liat hiu sama kura-kura ga. Anjay ya kaga lihat aku tuh. Liat manta aja udah bersyukur.
Setelah makan siang, kapal sambil jalan ke kanawa. Lumayan jauh, sampe tidur-tiduran di kapal lama, 2 jam lebih kali.
Sampai kanawa, kapal buang jangkar agak ke tengah. Lalu bule-bule pada langsung pake snorkel and fin, byurrrr.

Aku ga mau nyemplung di yang dalem lagi. Aku minta naik sekoci dan ke pulau aja. Jadi aku mau berenangnya dari pulau, biar cetek wkwkwk.
Aku, sony, guide, 1 bule jerman yang telinganya sakit kemasukan air, dan 1 awak kapal naiklah ke sekoci dan mendarat di pulau kanawa. Snorkeling lah kita, hehe, dipinggir airnya anget. Agak ke tengah, liat-liat karang n ikan sampe ngangkang-ngangkang ga jelas ga berani gerak aku, saking ceteknya (dangkal) dan aku takut fin aku nggasruk coral wkwkwk.
Yup. Lalu sony udah smpe nengah-nengah. Aku di pinggir pantai aja, telentang di atas air membelakangi matahari, kebawa arus dikit-dikit tapi nikmat mana yang kamu dustakan, nyantuy gitu di pantai.

Okay, lalu kita mau balik ke kapal karena time’s up. Eladalah malah bule-bula berenang dari tengah laut ke pantai sampe pulau loll.. Strong banget ga sih. Mana tampan nan perkasa wkwkwk. Guidenya marah-marah sambil teriak-teriak manggil mereka balik.
Naiklah kita ke kapal, disuguhi pisang goring keju hangat. Nikmat.

Lalu perjalanan balik ke dermaga Labuan bajo. Ehhh kita dihantam badai di tengah laut. Hujan deras ombak tinggi. Karena kapal open dek, air pada masuk. Kita tahan pake matras. Dan berkumpul di tengah kayak refugee betulan dah wkwkwk.
Sampai pelabuhann, hujan tinggal gerimis. Kita selamat, yayyyy, jam menunjukkan pukul 16h00.
Kita dijemput agen travel, kasih balik alat snorkeling. Lalu nunggu jemputan hostel di depan starbuck.
Begitulah LOB kita berakhir, mengesankan dan sangat bahagia.
Murah ga murahan.
Nanti cerita selanjutnya aku ceritakan tentang persiapan ke Desa Waerebo, hari H yang dramatis, sampai akhir yah, ini sudah terlalu panjang.
To be continued…



BACKPAKER LABUAN BAJO: NAIK KAPAL PELNI TILONGKABILA


Sebenarnya sudah lama pengen nulis cerita ini tapi males, lebih seneng bacot aja, tapi mau bikin youtube juga males wkwkwk.

Ceritanya bermula dari bulan oktober sampe November 2019 ngidam pengen ke komodo. Iseng ajak temen kerja dia ok ok aja, udah sampai cari-cari tiket pesawat PP yang Cuma habis 900 ribuan pake air asia. Tapi aku tiba-tiba cancel, soalnya aku pengen pulang ke jawa aja wkwkwk. Singkat cerita aku cari-cari tiket ke jogja kok mahal mahal nih dari Bali. Akhirnya bulan November akhir aku balik lagi ke Sony, bilang yuk son fix ke Komodo besok Desember, gue udah cek jadwal kapal pelni, cuti gue udah di ACC manager, tinggal beli tiket aje.  Dia ga nanggepin serius dong, halah paling juga Cuma wacana forever, lol. Tapi aku yang impulsive ini langsung ngajak dia beli tiket kapal pelni di kantor Pelni yang ada di Kuta besok weekend. Kenapa kita tetiba naek kapal, karena harga tiket pesawat udah naek bokkk wkwkkwk.

Jadi kita putuskan untuk liburan dari tanggal 14-21 Desember 2019. Tau ga sih, tiket pelni kita namanya salah, ga sesuai sama KTP. Sony sadar waktu di kantor dan di revise sama petugas yang ga ada ramah-ramahnya. Cuma dikasih parafnya aja sih sama petugas, karena mereka ga bisa ngeluarin tiket lagi. Lah dalah aku kok ya baru sadar pas udah di kos, males banget balek ke Kuta, secara akika kos di Sanur bokkk… Eh sony memberikan ide brilian “kaga usah balik lo, buang-buang waktu dan bensin, mending lu kasih paraf sendiri aje tiketnya, nih nyonto punya gue’. Karena ga jelas, seninnya waktu makan siang aku contoh paraf di tiket doi, siap lolos boskuhh sampe hari H ga dipermasalahkan sama awak kapal.
 

14Desember 2019, Sabtu : Sanur-Port Benoa-Kapal Tilongkabila
Kapal berangkat jam 9 pagi dari dermaga Benoa. Aku janjian sama sony ketemu di sanur, pesen gocar dan brangkat ke Benoa. Pas banget, kita sampai jam setengah 9, langsung check in, kapal udah sandar nungguin kita.

Photo-photo norak dulu, maklum aku terkesima sama kapal penumpang Tilongkabila yang guede bet ini. Jadi keingetan titanic. Naik kapal, diperiksa lagi sama petugas tiketnya, terus diarahin ke dek kapal berapa. Masuklah kita ke dek yang kek barak pengungsian, isinya puluhan matras tempat tidur. Eh tapi kok tempat tidur sesuai nomor tiket kita sudah diisi sama orang. Kita disuruh pindah cari tempat lain. Terus aku bilang, ke atas aja yok son, biar goncangannya ga begitu keras. Tapi baru mau naik tangga, dicegat sama petugas, dimarahin kita karena harus sesuai tiket. Aku bilang kalau tempat kita sudah ada yang isi, terus petugasnya itu nyamperin tempat kita dan ngusir ibu-ibu yang di matras kita. Karena si ibu ini mau turun di Sulawesi, tapi tiket dia nonseat, jadi dia ga dapet matras. Petugas bilang, suruh ke emperan aja, nanti dibagi matras. Meskipun kenyataannya ga dikasih juga.

Kapal mulai berangkat, kita mulai naik ke dek-dek lain, dan duduk di badan samping kapal di bawah sekoci. Woww, mulai mabok wkwkwk. Setelah lama duduk, ada panggilan makan siang. Antri ambil makan, lalu naik lagi ke atas, dan makan dibawah sekoci. Dapat makan 3 kali sehari ya, menu seadanya tapi layak : nasi, sayur, ikan/telur/ayam, diselingi dengan minum air putih gelasan plastik/juice botol/susu kotak, dan dapat snack slice olay juga. Lmayan lah harga tiket kan Cuma 230.500 IDR tapi dapat makan 5 kali wehee.


Toilet lumayan lah Tilongkabila termasuk kapal Pelni yang masih agak baru, jadi ya agak lumayan bersih kapalnya.
Singkat cerita kita lewatin port benoa bali 14 Des (09h00), port lembar lombok, port bima 15 Des (16h00), lalu sampailah di port labuan bajo hari Senin tanggal 16 Des jam 00.30.
Kita jalan kaki sampai reddorz hotel, ya jalan kaki hampir setengah jam lah sambil bawa packpack guede. Check in, bersih-bersih, tidor.
Murce ini reddorz 99k/night/room.

Aku lebih banyak ambil video sih ga photo, nanti kalau ada waktu aku edit sambung jadi satu yah.