Thursday, 29 July 2021

TERJEMAHAN LIRIK LAGU ADIEU MON HOMME - POMME - LAGU BAHASA PRANCIS

Adieu mon homme- Pomme


Adieu mon homme.
Selamat jalan lelakiku

Où tu vas, je n’irai pas.
Kemana kamu pergi, aku tak akan ikut pergi.

Où tu vas ne va personne.
Kemana kamu pergi, tak seorangpun pergi kesana.

Où tu vas, il fait trop froid.
Kemana kamu pergi, disana sangat dingin sekali.
 

Adieu mon homme,
Selamat jalan lelakiku,

je t’embrasse une dernière fois.
Ku kecup kau untuk terakhir kali.

Souviens-toi de mon goût de pomme,
Ingatkah kau kesukaanku akan apel,

de cerise et de lilas.
Buah cherry dan bunga lilac.
 

Adieu mon homme,
Selamat jalan lelakiku,

je dois vivre sans tes bras
Aku harus hidup tanpa dekapanmu

et dans les bras d’autres hommes,
Dan dalam dekapan lelaki-lelaki lain,

la nuit, c’est toi que je vois.
Saat malam, kamulah yang kulihat.
 

Adieu mon homme,
Selamat jalan lelakiku,

tu vois, je t’oublie déjà.
Kau lihat, aku telah melupakanmu.

J’oublie ta voix qui résonne.
Aku lupa suaramu yang menggema itu.

Tu vois ? Non, tu ne vois pas.
Kamu lihat? Ah tidak, kamu tidak lihat.
 

Adieu mon homme,
Selamat jalan lelakiku,

promis on se reverra.
Janji kita akan bertemu kembali.

J’attends juste que le glas sonne,
Aku hanya menunggu lonceng kematian berbunyi,

juste qu’il sonne pour moi.
Saat ia berbunyi untuk giliranku.

 

Adieu mon homme,
Selamat jalan lelakiku,

c’est la vie et c’est tout moi.
Itulah hidup dan seluruh diriku.

J’accepte ce qu’elle me donne
Kuterima apa yang diberikan padaku

et je prends ce qu’elle ne me donne pas.
Dan kuambil apa yang tidak diberikan padaku.

 

Adieu mon homme.
Selamat tinggal lelakiku.

Où tu vas je n’irai pas.
Kemana kamu pergi, aku tak ikut

Où tu vas ne va personne.
Kemana kamu pergi,tak seorang pun kesana.

Où tu vas, il fait trop froid.
Saat kamu pergi, dingin terasa menggerogoti.



















Monday, 8 March 2021

ONE DAY WHEN HE WOKE UP AND DECIDED NOT TO LOVE YOU ANYMORE

 one day when he got up and decided not to love you anymore


those day when she kept checking on you and showed off of her victory celebration


another day when his friends sudenly mocked you like a fool joke and satirized you like master psycologist intoxicated by pseudoscience


the next day when she couldn't stop but stalking on you


all the day when people felt pity of you


the end of the day when you found you and finally complete. 


learn, you can't force someone to follow your path,go it yourself with or without him :)



Thursday, 21 January 2021

PENGALAMAN MENGOBATI KELOID

 "Ya Tuhan, dari semua bakat yang ada di muka bumi, kenapa bakatku adalah bakat keloid?? Eng ing eng..."


Akhir-akhir ini ketika usiaku menginjak kepala 2, alias 20-tahunan, aku baru menyadari kalau luka dikulitku bisa membekas jadi keloid. Paling sering sih bekas bisul. Tiba-tiba bagian kulitku menggelembung keras, bisul tanpa mata, lalu ga hilang-hilang jadilah keloid. Bekasnya jadi coklat gelap,banyak disekitar lengan kanan dan kiri.

Bahkan yang paling parah ada di dada payudara kanan. Awalnya yaitu bisul, trus kena toel kuku kali ya makanya proses penyembuhannya tidak berakhir dengan baik. Jadinya bersisa bekas luka jadi keloid yang menojol, bulat, warnanya coklat gelap, halus, tebal, keling keling. Aku yang udah insecure dengan badan sendiri, jadi tambah kuranv percaya diri, ampun deh nambah-nambahin pikiran di fase quarter life crisis aja nih.

Suatu hari aku nekat, dipikiranku kan kalau dilukai, akan tumbuh jaringan baru dan bakalan kempes tu benjolan gundukan, dan kulit akan tumbuh lagi. Nah itu ceritanya logika asal man amatirku ya. Maka aku totol tuh keloid pakai obat kutil yang pas dioles adem terus perih bet itu. Tapi karena keloid ini tebal, engga sakit sih. Engga sabar pula aku sama prosesnya, jadi baru berapa kali totol udah malas huhu .

Lalu aku coba pengobatan kedua, gegara putus asa, ku cari blog-blog yang menceritakan pengalaman per-keloid-an. Nemulah aku salah satu blog yang berhasil pakai Jelly Gamat ekstrak teripang alias timun laut. Baiklah aku meluncur ke shopee langsung beli. Udah olas oles mulu tiap hari sampe bosan tidak ada perubahan dong. Mulai malas akhirnya bye bye tanpa hasil. 

Karena sudah sutris, mulailah aku kepikiran cara ekstrim. Aku oprasi mandiri tu keloid. Kucukil cukil pake kuku, bahkan aku ambil cutton bud, aku potong pegangan plastiknya itu biar lancip dan tajam, lalu aku pake buat menusuk keloid aku. Lalu keloid itu jadi luka, aku tarik-tarik pakai kuku. Btw, ini keloid tebel gaes. Itu ujung potongan cutton bud yang lancip kalau kena kulit sekitar sakit banget kayak ketusuk jarum. Tapi kalau ditusuk-tusuk ke keloid engga berasa apa-apa. Setelah luka dan kulitnya kukelupas, jadinya merah dan berdarah. Lalu aku tutup pakai selotip tiap hari. Sampe akhirnya jaringannya mengkerut dan pucat kayak kalau kita pake hansaplas itu. Lalu lama-lama dia kering dan bekas lukanya kering dan membentuk jaringan parut, lalu aku congkel itu jaringan parut yang kasar. Pas aku mandi dia udah hampir lepas sendiiri. 

Bahagianya aku karena udah engga jendol lagi itu keloid. Tapi tapi hari hari berlalu, luka kering dan sembuh, loh loh loh kok tetep aja jadi keloid lagi. Alamaakkk usahaku yang ini gagal juga ternyata. 

Bahkan baru baru ini benjokan bisul tumbuh diwajah. Kuku ini tak tahan ingin congkel congkel itu bisul pegal bengkak nyeri di dagu. Setelah dioprek membekas dong. Panik takut jadi keloid. Pokoknya sekarang tiap ada luka, aku takut jadi keloid. 

Yasudahlah ya, untuk sekarang mungkin nerima dulu aja. Mau suntik keloid kok takut tambah besar area keloidnya. Jadi yasudah, besok tutup blok pake tatto aja biar sangar lol. Padahal maksudnya menutupi cacat tubuh 😂. 

Tentang keloid, yang bisa dilakukan sekarang hanya acceptance aja. Bukan tanda yang aku mau sih. Tapi keloid kan engga berbahaya, jadi ya engga papa :). Kalau orang lain engga bisa menerima diri kita yang cacat, jangan sampai diri kita sendiri juga menolaknya. Love ourself, embrace our scars!

Wednesday, 17 June 2020

ALASAN PAKET TIDAK BERGERAK DAN TIDAK UPDATE DI RESI JASA PENGIRIMAN

Paket tidak bergerak ini pasti kejadian yang setidaknya pernah dialami oleh orang-orang pengguna jasa ekspedisi. Sumpah setengah mati kita si penerima paket dibuat pusing tujuh keliling, kita tanya sana sini pun tidak ada kejelasan dimana dan sedang diapakan kita punya paket itu. Pengirim dan penerima paket sudah kejar ke kantor pengiriman hanya dijawab paket sedang di jalan. Tanya CS ekspedisi pun sama saja, sudah nunggu antrian lama, pas giliran telpon kita direspon, jawabannya pun tidak memuaskan.

Ceritanya saya punya paket pake jne dikirim dari batam ke denpasar lamanya hampir 2 minggu baru sampai, lalu ada paket dari jakarta ke denpasar sudah 5 hari paket masih macet di jakarta, lalu ada dari surabaya-denpasar yang biasanya hari ke-4 sudah sampe di tangan saya malah masih ngendon aja di surabaya. Semuanya saya pake jasa JNE ya, baik yang JNE reguler, maupun JNE JTR Cargo.

Kali ini saya mau membahas yang JNE JTR Cargo saya yang macet di Surabaya. Padahal kan Surabaya itu gate pengiriman dari jawa ke Indonesia Tengah dan Timur. Tapi setelah saya ulang pemesanan saya, akhirnya saya menemukan polanya.

Saya beli barang sekian kilo dengan cargo JNE pengiriman dari Surabaya tanggal 10 Juni. Resi baru terdeteksi tanggal 11 Juni, 12 Juni di sorting center Surabaya dan hari berganti tidak bergerak sampe 4 hari tu barang ngendon disana. Baru tanggal 16 Juni resi diupdate lagi kalau barang lagi keluar dari sorting center Surabaya menuju Denpasar. Tanggal 17 Juni baru dikirim ke saya. 
Jadi proses pembelian barang yang biasanya cuma butuh 4-5 hari ini membutuhkan waktu total 8 hari. Untuk teman-teman yang butuh barangnya untuk dijual kembali pasti rasanya awesss embuohh, cemut-cemut. Karena modal ga gede, pengen buru-buru diputar, malah terkendala di jasa pengiriman yang lama. Padahal supplier dan konsumen kita udah ok banget kerjasamanya. 

Kembali lagi, setelah saya bandingkan kenapa bisa cepat hanya 4 hari, kenapa bisa lama sampai seminggu. Saya dapatkan kesimpulan kalau paket cargo itu dikirimkan dari surabaya ke denpasar setiap hari Selasa dan sampe di denpasar hari Rabu. Jadi, kalau saya tidak mau menunggu sampe jenggotan dan jamuran lagi, saya pesan di supplier hari minggu, biar senin diantar ke kantor pengiriman, selasa berangkat, rabu sampe denpasar,dan terserah pihak denpasar mau dikirim hari rabu/kamis ke saya.

Well, memang sih Cargo tidak jalan seperti reguler. Pengiriman cargo bisa memakan waktu 3-7 hari. Tapi kalau bisa dapat yang lebih cepat why not?

Jadi, itu sekilas pengalaman saya. Kalau yang dari Tangerang, Jakarta, Batam, ga tau deh saya haha. Stress kali kalau supply  chain ngadat gini. Ya mau gimana lagi, hari-hari normal saja molor apalagi sejak pandemi Covid19 ini. 

Semoga penyedia layanan ekspedisi dapat berbenah menjadi lebih baik lagi, kalau ga mau berbenah, semoga ada jasa ekspedisi baru yang lebih yahud dengan harga bersaing hehe. Kan kasihan CS yang ditelpon cuma buat dimarahin sama konsumen dari seluruh penjuru Indonesia. Dia lho gajinya cuma dikit tapi jadi tempat pelampiasan, sedangkan CEO, direktur dan managernya yang emang orang-orang yang berwenang ambil kebijakan tetep gajinya guede, ga dimarahin, kok layanan makin zong. Kerja kerja kerja pak bu, kalau gitu terus, ada waktunya perusahaan anda collapse,entah diterjang perusahaan pesaing lama atau baru yang berbenah memberi pelayanan maksimal.



Saturday, 6 June 2020

ALASAN HOTEL TIDAK MENYEDIAKAN DISPENSER UNTUK TAMU

Mengapa ya hotel kok tidak menyediakan dispenser isi ulang? Selama saya inspeksi hotel satu-satu, sangat jarang sekali lihat dispenser. Seingat saya mercure sanur yang menyediakan dispenser + galon di dalam kamar, tapi hanya khusus kategori eksekutif, yang pasti budgetnya sudah dihitung sama staff hotel biar tidak merugi.

PhotoDokumenpribadi

Loh kalau dikasih dispenser bukannya malah hemat ya? Iya hemat buat tamunya, bukan hotelnya hehe. Memang sih, kalau air mineral botolan, hotel harus sediakan 4 botol/hari (2 di meja + 2 di toilet). Tapi kan revenue hotel tidak hanya dari jualan kamar. Ada mini bar/ kulkas yang isinya bir, minuman bersoda, dll yang mark up harganya pun berkali lipat kalau kita bandingkan dengan minimarket. Ada lagi restaurant hotel, beach club, atau club-club lain punya hotel yang mendulang untung juga.

Kali aja awalnya tamunya ke resto cuma karena tenggorokan kering dan seret, di kamar sudah habis kuota airnya. Eh dia lihat menu lain di resto, akhirnya beli. Resto hotel itu ada pajak + servicenya. Jadi, ya itung-itung nambah pendapatan negara dan kantong anak hotelier.

Selain itu, meskipun daya listrik dispenser sebelas dua belas dengan ketel listrik tapi dia dicolok terus dan ukurannya pun besar, menuh-menuhin kamar aja hehe. Dispenser di mercure itu pun dispenser mini klasik dan galonnya pun galon mini cleo yang kita tahu sendiri kualitas rasanya.

Kamar hotel kategori paling bawah (superior), biasanya 36 sqm, tapi banyak hotel yang kamarnya kecil-kecil, cuma 22–30 sqm doang. Pun meskipun kamarnya ukuran standar rata-rata, interior kamar juga beda-beda ukurannya dan dispenser yang besar akan mengurangi space. Beda dengan ketel listrik yang mini bisa ditaruh di atas meja.

Perawatan dispenser juga membersihkannya agak repot lihat dalemnya. Lalu, tamu kan ada yang short stay dan long stay. Hal tersebut juga berpengaruh dengan perhitungan budget. Kuota air per tamu berapa galon per length stay? Kalau masih sisa isi ulangnya bagaimana? Masa tamu selanjutnya dikasih sisaan padahal dia bayar harga yang sama? Dan lain-lain.

Kalau mengenai dispenser air minum di publik area hotel, kembali lagi ke alasan pertama biar restonya laku hehe. Bussines is bussines.

Begitu ya, hanya berdasarkan apa yang saya alami dan pikirkan. Jika ada hal yang kurang tepat, mohon maaf lahir batin dan boleh dikoreksi.Tidak menutup kemungkinan ada hotel lain yang memang menyediakan dispenser atau dikemudian hari hotel-hotel lain akan melakukan hal yang sama.

Lupa ilustrasi yang di bawah ini puri santrian atau griya santrian.

Wednesday, 29 April 2020

MENGOBATI TRAUMA TENGGELAM DENGAN SNORKELING

Waktu kecil saya kecemplung sumur dan hampir mati tenggelam.
Saat itu umur saya sekitar 3 atau 4 tahun. Di sore yang cerah, ibu saya sedang pergi ke desa lain sedangkan bapak saya sedang mengasah gergaji di depan rumah. Saya yang polos pingin mandi tapi tak ingin merepotkan. Inisiatif saya timba sendiri air dari sumur yang ada di samping rumah. Tanah rumah saya bekas sawah, sehingga airnya kuning dan sebenarnya sumur itupun sumur darurat karena kami masih cari titik sumber air lain. Sehingga hanya lubang dan tidak di beri ring buis beton.
Saya pun ambil ember dan langsung mencidukkannya ke air. Malangnya, air dalam ember terlalu berat, sehingga badan saya malah ikut ketarik nyemplung di sumur. Saya gelagepan, pandangan kabur gelap, dan air yang tertelan pun sangat banyak. Tetiba saya merasa ada yang menjambak rambut saya dan menarik badan saya keluar dari air. Sepertinya itu tangan bapak saya. Setelah sadar, saya muntah-muntah.
Sekarang 20 tahun waktu berlalu, saya masih trauma kalau melihat banyak air. Saya tidak bisa berenang karena panik duluan. Saya takut tenggelam dan mati lemas.
Tapi tahun 2019 di bulan juni, saya yang tidak bisa berenang ini bukannya belajar di kolam malah nekat langsung nyebur ke laut. Saya mencoba snorkeling pertama di gili trawangan, meno dan air. Pake pelampung sih hehe. Tapi pertama kali nyemplung, ga ditemenin guide pula, karena dia sibuk mandu yang lain. Saya panik, tidak tahu cara pake snorkel, tidak paham menggerakkan fin, tidak bisa mengendalikan diri di air dan terseret arus. Akhirnya saya ditarik naik ke kapal lagi oleh awak kapal.
Agak lama kemudian, guide nyamperin saya dan memandu saya untuk berenang. Awalnya saya tidak pake fin karena kesulitan. Saya sangat kaku dan ga banyak gerak, sehingga dalam air pun cuma digandeng dan ditarik guidenya. Lama-lama pindah spot saya mulai bisa merasakan ritmenya. Lagian kita kan berenang bergerombol dan dibawah sana tidak gelap, jadi mengurangi ketakutan.
Lalu bulan berikutnya, yaitu juli, saya snorkeling lagi di padangbai. Saya dan teman saya sewa jukung (kapal tradisional) dan guide privat. Teman saya yang ini jago berenang, jadi dia menolak untuk pake pelampung dan ditemani guide. Memang rata-rata bule begitu ya. Jadi, guide pun privat cuma nemenin saya hahaha. Lagi-lagi saya panik kalau guidenya tidak disekitar saya. Snorkeling di padangbai saya masih pegangan tangan guide, tapi lama-lama coba lepas dan berenang sendiri.
Bulan berikutnya, agustus, saya snorkeling lagi di Menjangan. Disini saya panik karena guide tidak memegangi saya. Ia sibuk mengajari dan memandu salah satu turis korea yang baru pertama kali snorkeling dan dilanda panik di dalam air laut, meskipun sebenarnya dia bisa berenang. Akhirnya saya digandeng oleh teman koreanya yang lain. Lalu di menjangan saya mulai bisa betul-betul lepas dari orang, karena terpaksa sih hehe. Saya bisa berenang pake fin dan bisa maju, putar, telentang, dan mengendalikan badan saya.
Akhir bulan agustus, saya snorkeling lagi di Amed dan Tulamben. Saya mulai bisa sendiri dan enjoy di dalam air. Meskipun masuk ke laut tulamben saat gelombang ganas dan air keruh. Saya bisa melawan kepanikan.
Bulan desember saya snorkeling lagi di pantai pink komodo, manta point & pulau kanawa labuan bajo. Manta point adalah spot terdalam yang pernah saya coba. Awalnya engga panik, bahagia sekali pertama lihat manta. Tapi pas berenang pindah spot saya ketinggalan, kecapekan dan arus lautnya berbentuk pusaran-pusaran. Lemas deh, teriak-teriak, akhirnya dievakuasi pake sekoci hehe. Lalu saya di turunin di spot lain yang ada ikan pari manta.
Bulan februari 2020, saya snorkeling lagi di nusa penida. Saya akhirnya bisa mengendalikan diri dan berenang kesana kemari tanpa panik.
Setiap spot baru tentu rasanya berbeda, apalagi berenang di laut itu sangat berbeda dari berenang di kolam renang. Saya butuh mencoba belasan spot dan berkali-kali masuk air untuk bisa mengalahkan trauma saya. Bonusnya, bisa lihat kehidupan bawah laut yang indah.

PENGALAMAN RAPID TES COVID-19 GRATIS

Saya sudah tes rapid corona. Tadi pagi ada petugas sekitar 5 orang yang datang ke rumah. 4 orang menggunakan masker dan 1 orang pria memakai baju hazmat lengkap. Sang eksekutor yang pake baju APD lengkap, mengambil sampel darah kami diujung jari, lalu dimasukkan ke alat tes dan ditunggu selama 15 menit untuk mengetahui hasilnya.
Saya tidak tahu apakah rapid tes untuk semua warga yang tinggal di kawasan saya, sepertinya iya karena salah satu petugas menulis data kami di kertas laporan.
Btw, saya tinggal di kos yang jadi satu dengan pemiliknya, hanya beda bangunan tapi satu halaman. Salah satu anak dari pemilik kos adalah pekerja kapal yang baru pulang dari spanyol di minggu awal bulan april, saya lupa tepatnya tanggal berapa. Ia langsung pulang ke rumah untuk karantina mandiri, karena waktu itu belum ada aturan kalau pekerja migran indonesia harus di karantina di hotel yang ditentukan pemerintah. Setelah hampir dua minggu karantina mandiri, ia aktif telpon dan ke rumah sakit untuk cek ulang. Dia pun tidak menunjukkan gejala covid-19, meskipun beberapa kali batuk tapi insensitasnya tidak sering.
Akhir-akhir ini, ia sering telpon dengan seseorang (sepertinya petugas pemerintah) dan diminta untuk dikarantina pemerintah. Saya tidak tahu apakah dia positive atau negative covid-19. Ia bilang berdasarkan tes beberapa kali termasuk tes swab ketika di kapal dan kembali ke daerah, hasilnya katanya negative.
Mengingat rapid test pun hasilnya belum tentu valid. Saya juga jujur khawatir. Apalagi saya anak kos yang sudah tidak bisa pulang karena pesawat dan bis pun sudah dihentikan layanannya. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan pandemi ini lekas berakhir.